PENDAHULUAN
Pemeriksaan Laboratoriumà salah satu pemeriksaan diagnostik
Merupakan bagian dari data objektif à pengkajian keperwatan
Penting untuk pasienà penegakan dini diagnosa awal
Perawatà peran advocacy
Perawat perlu mengusaià tujuan,teknik,persiapan dll
I. PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
- Alat-alat untuk pemeriksaan hematologi
- Pengambilan darah Perifer :
- Lanset/ Vacsinosteel à sekali pakai buang
- Steril
2. Pengambilan Darah Vena/ Arteri :
- Darah vena diperolehà pungsi vena
- Jarum : sebaiknya besar, ujung haru: tajam, runcing, dan lurus
- Disposableà langsung dibuang setelah pakai ( jarum dan spuit)
- Sempris yang dipakai: Vol 2 ml dan 5 ml
- Atau gunakan Venojectà jarum yang dilengkapi dgn tabung gelas hampa udarah ( keuntungan : darah tidak tercemar)
B. Pemeliharaan Alat-alat
- Lanset.Vacsinosteelà diharapkan sekali pakai, k/p sekali harus disterilkan
- Kaca objec à
- harus bersih dari debu & lemakà terlebih sediaan apus darah
- Jika akan dicuci sebaiknya di rendam dalam detergent
- Kaca objek yang sudah di cucià tidak boleh di pegang dibgn tengah/permukaannyaà pegang pada sisinya.
C. CARA MEMPEROLEH DARAH UNTUK PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
Darah di peroleh dari :vena,arteri dan perifer
Sediakan terlebih dulu semua alat yang diperlukan :
- Semprit dan jarum steril
- Vacsinosteel
- Wadah/botol penampungà sesuai jenis pemeriksaan
- Alkohol.pasti
- Plester
- Piala ginjal
- Formulir
- Pembendungà darah Vena
2.1 Pengambilan darah Kapiler
- Orang dewasa :ujung jari
- Anak-anak : daun telinga
- Bayi : tumit / ibu jari
Catatan : tempat yang akan di ambil tdk boleh cyanotis atau pucat.
d. Cara pengambilan :
- Bersihkan tempat pengampilan dengan alkohol dan biarkan sampai kering
- Peganglah lokasi yg akan ditusuk supaya tdk bergerak dan tekansedikit supaya rasa nyeri berkurang
- Tusuk dengan cepatàpd jari lakukan tegak lurus.Tusukan hrs ckp dlm spya drh mudah keluar
- Hindarkan menekan-nekan jari untk memeras drh,drh yg keluar akibat di peras tlh bercampur dgn cairan jaringan shg menjadi encer dan menyebabkan kesalahan
- Buanglah tets darah yang pertama ,dengan memakai kapas kering.tetesan darah berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan
e. Pengambilan dararah perifer digunakan pada kasus-kasus : malaria,DM
2.2 Pengambilan Darah Vena
- Orang dewasa: salah satu dari Vena Cubiti
- Bayi : vena yugularis superficialis atau sinus sagittalis superior
- Cara Pengambilan :
- Kaji lokasi : Inspeksi pembuluh darah, sampil palpasià tentukan yg kelihatan kenyal
- Pasang pembendungà jangan terlalu kuat
- Inspeksi dan palpasi ulang (pasien diminta mengepal jika pasin sadar dan kuat)
- Bersihkan dengan alkohol biarkan mengering
- Tegangkanlah kulit diatas vena,dgn jari-jari tgn kiri agar vena tidak bergerak
- Tusuklah kulit dgn jarum dgn tangn kanan sampau ujung jarum msk kedalam lumen vena
- Mengisap darah sesuai kebutuhan
- Lepaskan atau regang pembendung
- Taruhlah kapas diatas jarum dan cabutlah jarunm dan sem[prit
- Mintalah pasien untuk menekan tempat tusukan beberapa menit kmd diplester
- Keluarkan jarum dasemprit dan alirkan darah ketabung melalui dinding (tdk menyemprot)
- Semprotkan harus segera kedlm tabung terlabih jika membutuhkan darah cair.
- ANTIKOAGULANTIA UNTUK PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
- Berguna agar darah yg akan diperiksa jangan smpi membeku.
- Tidak semua jenis antikoagulantia dpt dipakai karena akan merusak eritrosit atau lekosit yg akan diperiksa morfologi.
- Jenis-jenis antikoagulantia :
- EDTA (ethyilenediaminetetraacetate):
- Heparin
- natriumsitrat
- KESALAHAN-KESALAHAN DALAM CARA MEMPEROLEH DARAH
Tindakan dibawah ini dapat menyebabkan berubahnya susunan darah Lcegah cara-cara dibawah ini :
- Darah kapiler :
- Mengambil darah pada lokasi yg sedang terganggu
- Tusukan yg kurang dalam
- Kulit yg ditusuk masih basah alkohol
- Tets darah pertama dipakai utk pemeriksaan
- Terjadi bekuan dlm tetes darah krn terlalu lambat bekerja
2. Darah Vena :
- Menggunakan semprit dan jarum yang basah
- Ikatan pembendung terlalu keras dan lamaà akibatnya hemokonsentrasi
- Terjadi bekuan dalam semprit krn lambat bekerja
- Terjadi bekuan dlm botol krn tdk dicampur semestinyaà terutama koagolantia yg kering.
Beberapa Pengambilan Darah Hematologi :
- Sediaan Apus darah
- Pengambilan darah lengkap/rutin
- Pengambilan darah MPPP/ Hemorhagik
- Pengambilan pungsi sumsum tulang
- Pengambilan golongan darah
- Pengambilan leju endap darah
II. URINALISIS
PENDAHULUAN :
- Pemeriksaan urin tdk hanya memberi fakta akan kelainan ginjal dan saluran kemih.
- Tetapi juga memberi gambaran berbagai faal oragan tbh lainnya spt : hati, saluran empedu, pancreas,cortteks adrenal,dll
- Memilih sampel urine
- Urin Sewaktu :
Urin yg dikeluarkan sesewaktu dan digunakan pemeriksaan yang mendadak
B. Urine Pagi :
- Urine yg dikeluarkan pertama pada pagi hari setelah bangun tidur
- Urine ini lebih pekat dari yg singà beik utk pemeriksaan sedimen,berat jenis dan protein atau tes kehamiloan
C. Urin Postprandial :
- Sampel urine utk pemeriksaan glukosuria
- Urin 1 ½ - 3 jam setelah makan
D. Urine 24 jam :
- Diperlukan untuk menilai secara kuantitatif suatu zat didalam tubuh
- Wadah : botol besar,diberi zat pengawet
- Cara pengumpulan: dari jam 7 (urin pertama di buang) selanjutnya di tampung s/d jam 7 keesokan hari termask urin jan 7tyerkhir.
- Uri 24 jam dapat juga untk pasien DM,ditampung dengan wadah terpisah sesuai jam makan pasien.
- Zat Pengawet Urin
- Urin harus diperiksa dalam keadaan segar
- Urin yg disimpan à terjadi perubahan struktur oleh kuman-kuman
- Kuman-kuman ada krn urin yg dikmpl tidak steril
- Untk mencegah: simpan urin suhu 4°,wadah tertutup,atau dalam lemari es.
- Sebelum diperiksa/dikirim urine harus dikocok/dicampur.
- Maka selalu gunakan zat pengawet spt : toluena,thymol,formaldehida dll
- Perhatian: tidak semua pemeriksaan menggunakan zat pengawet. Contoh pemeriksaan thp porfirin.
- Wadah Urin
- Wadah/botol penampung harus bersih dan keringà air/kotor dpt menyebabkan kuman-kuman bertumbuh
- Wadah yg baik adalah wadah yg mempuntai tutup
- Sebaiknya urine langsung kedalam wadah
- Setiap wadah harus dibuat keterangan
- Wadah untuk pemeriksaan bukan utk bakteriologi tdk perlu steril yg penting bersih dan kering.
- Pemeriksaan Rutin
- Pemeriksaan merupakan pemeriksaan dasar dari pemeriksaan selanjutnya.
- Jenis pemeriksaan termasuk rutin,berbeda-beda menurut pandangan setiap institusi rumah sakit
- Pemeriksaan Rutin PKSC :
- Jumlah Urin
- Makroskopi : warna dan jerninya urin
- Berat jenis
- Protein
- Glukosa
- Pemeriksaan sedimen
- Bakteri
- Eritrosit
- Lekosit
- Bilirubin
- Glukosa Urin
- Pemeriksaan adanya glukosa dalam urine
- Cara pemeriksaan dgn :
- Cara Benedict
- Reduksi urine